BOOK REVIEW : Career of Evil - Titian Kejahatan (Cormoran Strike #3)

Started on : August 6, 2016
Finished on : August 11, 2016
Original Title : Career of Evil
Series : Cormoran Strike #3
Author : Robert Galbraith
Publisher : Gramedia Pustaka Utama
Published Date : April 4, 2016
Pages : 552
Price : Rp 178.000
Literary Awards : Audie Award for Mystery (2016),
     Goodreads Choice Award Nominee for  
     Mystery & Thriller (2015)
Rating : 4/5

Seperti buku Galbraith sebelumnya, buku ketiga ini masih menceritakan seorang detektif swasta, Cormoran Strike dan asisten pribadinya, Robin Ellacot, dalam memecahkan misteri baru. Strike yang sebelumnya berhasil memecahkan kasus pembunuhan Lula Landry dan kasus Bombyx Mary, kini dihadapkan pada misteri paket sepotong tungkai wanita yang dikirim ke kantor detektifnya.

... matahari terbit dari lautan halimun di antara dahan-dahan yang rimbun. Keindahan bisa ditemukan di mana pun jika kau mau berhenti untuk melihatnya, tapi pergumulan dari hari ke hari membuatmu lupa bahwa kemewahan gratis seperti ini ada. page 194

Seperti biasa, J.K Rowling dalam nama pena Robert Galbraith mampu membuat kelanjutan cerita ini sulit ditebak. Pembaca ditantang untuk menebak siapa identitas pembunuh asli dari 4 orang yang dicurigai karena masa lalunya yang mungkin berusaha untuk balas dendam pada Strike.

Bagian yang paling menarik dari buku ini adalah saat pembaca dihadapkan pada perspektif pembunuh di beberapa bagian buku. Pembaca diajak untuk mengikuti jalan pikiran dari si pembunuh tanpa mengetahui identitas pelaku sebenarnya. Pembunuh berantai ini dengan tenang mengintai korbannya dan tidak segan-segan memotong tubuh korbannya menjadi beberapa bagian. Inilah yang harus diperhatikan oleh pembaca sebelum membaca buku ini, bersiap untuk membaca adegan-adegan sadis. Beberapa karakter yang "tidak biasa" juga muncul dalam buku ini seperti pedofil, psikopat dan pengidap BIIP ( Body Integrity Identity Disorder ) yaitu kondisi mental dimana membuat penderitanya ingin mengamputasi tubuh mereka.

Cerita dari buku ini memang lebih rumit daripada dua buku sebelumnya tetapi penulis mampu membuat pembaca penasaran dan terus menyelesaikannya hingga halaman terakhir. Didukung dengan kualitas terjemahan yang baik, juga tidak ditemukan kalimat-kalimat baru yang dipaksakan, yang sering ditemukan di buku-buku terjemahan asing.

Buku ini memang lebih seram dari buku-buku Galbraith sebelumnya. Bahkan dalam salah satu artikel (sumber : CNN Indonesia), penulisnya mengaku buku yang ditulisnya ini membuatnya sulit tidur dan bermimpi buruk. Tapi Rowling sendiri menyebut bahwa buku ini adalah buku terbaik yang ia tulis.

Sebenarnya cover buku ini versi Indonesia menggunakan cover yang sama dengan novel asli dari penerbit Mulholland Books. Perbedaan hanya terletak pada letak layout gambar dan jenis tulisan. Gambar didominasi warna merah senja, dan siluet seseorang di sebuah jalan, sangat cocok dan merepresentasikan genre dan isi buku. Dibandingkan dengan buku-buku seral cormoran sebelumnya, gambar cover pada seri ketiga ini sesuai dengan jalan cerita di dalamnya, lebih menarik, sadis dan misterius.

 image source : wikimedia